Skripsi Hal Sulit Bagi Seruni

Skripsi Hal Sulit Bagi Seruni - Semua guru bangga padanya, semua menyayanginya. Bukan saja ia cantik atau karena kecerdasannya, tapi kesayangan gurunya itu lebih-lebih dikarenakan Seruni rendah hati dan tutur katanya yang lembut serta supelnya dalam pergaulan Skripsi Hal Sulit Bagi Seruni.

Senin itu tidak seperti biasanya. Halaman SMA Pandaran tampak dipenuhi bermacam-macam jenis bibit pohon. Seruni sendiri agak heran mengamati suasana yang lain dari biasanya itu. Skripsi Hal Sulit Bagi Seruni Otomatis karena halaman dipenuhi bibit-bibit pohon, upacara Senin pagi mustahil dilaksanakan.


Di antara dewan guru, Seruni melihat wajah-wajah baru yang belum dikenalnya. Ada empat orang putra dan enam orang putri yang samar-samar dari jaket mereka Skripsi Hal Sulit Bagi Seruni, Seruni sempat membaca tulisan MAPALA (Mahasiswa Pencinta Alam) yang berarti sepuluh orang itu adalah mahasiswa pencinta alam, kesimpulan Seruni diam-diam.

“Runi…,siapa mereka?”, bukan hanya Seruni yang sempat memperhatikan rombongan kecil itu. Mery juga tengah memperhatikan mereka dan barusan bertanya tak mengerti.

“Entahlah…,Mer…aku juga tidak tahu persis, tapi samar-samar kulihat tulisan MAPALA dijaket yang mereka kenakan !” jawab Seruni sambil kembali memperhatikan rombongan itu Skripsi Hal Sulit Bagi Seruni.
“Ada apa mereka kesini ya Runi?”, Mery bertanya ingin tahu
“Aah, maafkan Mer,aku juga tidak tahu, karena belum diberitahu pak Kepsek.” “Sudahlah Mer, lebih baik kita ke kelas saja dulu Skripsi Hal Sulit Bagi Seruni, siapa tahu nanti juga diumumkan pak Kepsek,”ucap Seruni sambil mengamit tangan sahabatnya.

Tepat sekali sperti yang dikatakan Seruni. Tidak berapa lama kemudian terdengar himbauan dari pengeras suara agar semua pelajar segera berkumpul di halaman. Serentak pelajar memenuhi halaman dan saling berlomba untuk memuaskan rasa ingin tahunya masing-masing. Seruni yang berada paling depan dilambai oleh pak Kepsek agar mendekat kedepan.

Seruni melangkah menghampiri pak Kepsek, dari ekor matanya ia sempat mencuri pandang. Ada berpasang-pasang mata menatapnya. Ia jengah, tanpa disadarinya ada rona merah menjalari seraut wajah lembut itu, yang membuat mata para mahasiswa itu diam-diam mengerling penuh goda.
“Anak-anakku……,” Kepsek mulai membuka suara. “Hari ini kita patut berbahagia dan berbangga hati, karena kita telah kedatangan tamu-tamu.”Beliau berhenti sejenak untuk mengatur nafas. ”Tamu-tamu yang berada diantara kita ini, adalah kakak-kakak kalian para mahasiswa pencinta alam dari Universitas Indonesia, yang datang secara khusus dengan misi untuk mengadakan penghijauan di daerah kita yang sudah menghijau ini….,” gurau kepsek tersenyum Skripsi Hal Sulit Bagi Seruni.

“Ini merupakan satu kehormatan besar bagi kita, karena kita diberi kepercayaan untuk mendampingi.., memang tidak semuanya dari kalian, Skripsi Hal Sulit Bagi Seruni hanya beberapa orang saja yang akan mendampingi mereka. Selanjutnya kepada ketua OSIS bapak mengharapkan agar segera membentuk kelompok unit kerja guna membantu terlaksananya kegiatan ini”….dak kepada para tamu-tamu kita, baiklah saya perkenalkan siswa kebanggaan dan kesayangan kami, kecintaan seluruh warga kota kecil ini : …..Seruni…..! kesinilah nak!”, pak kepsek melambai Seruni yang melangkah jengah menahan malu. Sesungguhnya Seruni merasa rikuh menerima perlakuan yang sangat tidak pernah diimpikannya itu. Apalagi ketika dilihatnya kelompok mahasiswa, yang putranya tentunya tersenyum-senyum menggoda.